Petuah Cinta Sepucuk Angpau Merah


ü Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya sudah lama berhenti.

ü Cinta sejati laksana sungai besar. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti, semakin lama semakin besar sungainya, karena semakin lama semakin banyak anak sungai perasaan yang bertemu.

ü Cinta sejati adalah perjalanan; tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara. Air di laut akan menguap, menjadi hujan, turun di gunung-gunung tinggi, kembali menjadi ribuan sungai perasaan, lantas menyatu menjadi sungai besar layaknya Sungai Kapuas maupun Sungai Saddang. Siklus itu tak pernah berhenti, begitu pula dengan cinta.

ü Siklus ‘sungai cinta’ ini jauh lebih abadi di banding cinta gombal anak manusia. Beribu tahun tetap nyata adanya, meski airnya semakin keruh. Sedangkan cinta gombal kita? Jangan bilang kematian, JARAK dan WAKTU sudah bisa memutuskan.

ü Cinta adalah perbuatan. Dengan demikian, kau selalu bisa memberi tanpa sedikitpun rasa cinta. Tetapi kau tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi.

ü Cinta adalah kebiasaan. Kau tidak bisa membayangkan betapa indah proses transformasi perasaan dari sekedar sahabat menjadi seseorang yang spesial, macam melihat ulat berubah menjadi kupu-kupu.

ü Apa arti kata cinta sejati?

Perasaan?

Setia sampai mati?

Separuh jiwa?

Kau tidak perlu pandai bercakap, tidak perlu berpendidikan, tidak perlu bisa menulis. Namun, kau hanya perlu bisa menjawabnya dengan perbuatan; saling mendukung, saling mendampingi, apapun yang terjadi.

ü Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dari tulisan indah adalah OMONG KOSONG!

ü Bukan main berpisah dengan kekasih demi tugas mulia. Si belahan hati terpisah laut luas, rindu tak terkira. Pitar nian penggubah lagu berbual!

ü Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya; selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya.

ü Cinta bukan kalimat gombal. Cinta adalah komitmen tidak terbatas, untuk saling mendukung, untuk selalu ada, baik senang maupun duka.

ü Cinta selalu saja misterius. Jangan diburu-buru, atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri.

ü Jadilah diri sendiri. Alangkah banyaknya pencinta yang berusaha tampil hebat, keren, gagah, sampai dia lupa menjadi dirinya sendiri. Kau tidak perlu bergaya seperti anggota grup musik ternama, atau aktor kawakan, atau orang paling kaya sedunia. Cukuplah jadi diri sendiri.

ü Sakit perasaan memang kadang bisa membuat badan ikut sakit. Menghela nafas terasa berat, menjalankan kegiatan terasa suram, sepi di tengah keramaian, dan sebaliknya ramai di tengah kesepian. Duhai hati yang memendam rindu.

ü Setidaknya tiap detik ada tiga orang yang jatuh cinta di dunia ini. Tiga orang pula yang patah hati. Dengan demikian, satu jam berarti ada sepuluh ribu, satu hari berarti dua ratus ribu pasangan yang jatuh cinta dan patah hati.

ü Ramai sudah langit-langit bumi dengan kalimat ‘ aku cinta kau’ atau ‘aku sayang kau’ atau sebaliknya ‘cukup sampai disini, kita berpisah’. Kurang lebih itu seperempat juta manusia setiap hari.

ü Banyak sekali orang yang jatuh cinta lantas sibuk dengan dunia barunya itu. Sibuk sekali, sampai lupa keluarga sendiri, teman sendiri. Padahal siapalah orang yang tiba-tiba mengisi hidup kita itu? Kebanyakan orang asing, orang baru.

ü Jadilah pendengar yang baik. Banyak sekali pencinta yang malah merusak acara spesial karena dia justru mendominasi pembicaraan, ingin terlihat pintar, ingin menutupi gugup, sehingga malah banyak bicara. Kau cukup menjadi seseorang yang mendengarkan, siapapun suka itu.

ü Bersabarlah, jadilah seorang yang gagah. Patah hati itu soal biasa!

ü Jangan pernah berprasangka negatif, atau kau akan semakin susah payah membentengi perasaan dari sifat merusaknya.

ü Bukankah pepatah bijak berkata, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati?

ü Ada sebuah rahasia kecil di antara para gadis. Jika dia memberikan hadiah sebuah buku pada seorang laki-laki, terlebih buku kesukaan dan hobi laki-laki itu, maka laki-laki itu amat penting bagi gadis itu. Bukan sekedar teman!

ü Perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.

ü Kalaupun seorang gadis menjawab plintat-plintut, tidak jelas apa maunya, serba peragu, tiba-tiba mundur satu langkah, bahkan menjadi cemas bertemu kau, itulah sifat perasaan. Butuh waktu, butuh proses.

ü Sebodoh-bodohnya perempuan, kalau sampai mau di ajak kencan berdua keliling kota, makan berdua melintasi sungai, disoraki satu dermaga, dia pasti tahu kalau yang mengajaknya suka padanya, dan jelas dia juga suka diajak jalan-jalan berdua, suka pada yang mengajaknya. Apalagi yang diperlukan sebagai bukti?

ü Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu.

ü Kita hanya bisa berasumsi, tapi asumsi tentang perasaan sama dengan menebak besok hariku akan indah apa tidak. Serba tidak pasti. Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan!

ü Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan coto makassar, sop saudara. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpalan perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita besarkan, terus menggumpal besar. Coba saja kau cueki, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan coto makassar ataupun sop saudara.

ü Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apapun, mau seberapa sulit liku yang harus kalian lalui, dia akan tetap bersamamu kelak, suatu saat nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang.

ü Cinta bisa tumbuh, hanya dengan sedikit membuka hati.

ü Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka pernah jatuh cinta, setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap setiap detik, 300 kali dalam setiap menit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang yang entah di belahan dunia mana, berbinar-binar, harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaannya.

Written from Tere Liye's 'Aku, Kau dan Sepucuk Angpau merah'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak kamu dengan setidaknya mengeposkan sebuah komentar :)